I. PARU-PARU
1. Pneumonia
Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau parasit.
Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari
paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.
Gejala
Gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas. Alat diagnosa termasuk sinar-x dan pemeriksaan sputum.
Perawatan
Pneumonia
adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan
merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang
yang sakit secara kronik. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis pneumonia tersedia. Prognosis untuk individu tergantung dari jenis pneumonia, perawatan yang cocok, komplikasin lainnya, dan kesehatan orang tersebut.
Salah satu kasus Pneumonia yang mempunya tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus Pneumonia yang disebabkan oleh Flu burung
the picture of pneumonia sickness -->
3. Asbestosis
Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Asbestos
terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang
berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyebab
Menghirup
serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di
dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat
mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit
tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Pemaparan
asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan,
konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes
juga bisa terjadi dari partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian
pekerja.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya:
- Plak pleura (klasifikasi)
- Mesotelioma maligna
- Efusi pleura.
Gejala
Gejala
asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah
terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan
elastisitasnya.
Gejala pertama adalah sesak nafas
ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan. Sekitar
15% penderita, akan mengalami sesak nafas yang berat dan mengalami
kegagalan pernafasan.
Perokok berat dengan bronkitis
kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek. Menghirup
serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada
ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang,
asbes juga bisa menyebabkan tumo pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal.
Mesotelioma
yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan.
Mesotelioma umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4
jenis asbes. Amosit, jenis yang lainnya, juga menyebabkan
mesotelioma.Krisotil mungkin tidak menyebabkan mesotelioma tetapi kadang
tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma
biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.
Kanker
paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok,
terutama mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari.
Penyembuhan
Pengobatan
suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang
lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi
dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir.
Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker)
maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang
dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal,
kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak
menyembuhkan kanker.
Pencegahan
Asbestosis
dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di
lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan
kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis,
tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40
tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar